BerandaBirokrasiBupati Ikfina Minta Tim TPPS Desa se-Kecamatan Trawas Mojokerto Tak Hanya Fokus...

Bupati Ikfina Minta Tim TPPS Desa se-Kecamatan Trawas Mojokerto Tak Hanya Fokus Turunkan Stunting

Trawas – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meminta seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Desa se-Kecamatan Trawas tidak hanya fokus menurunkan stunting.

Ia meminta 4 indikator balita menuju stunting juga turut diperhatikan. 4 indikator tersebut yakni weight faltering (kenaikan berat badan yang tidak cukup), underweight (kekurangan berat badan), gizi kurang, dan gizi buruk. 

“Saya minta tolong fokusnya bukan hanya stunting, jadi mana saja anak-anakku yang weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk,”  kata Ikfina saat menjadi narasumber sosialisasi peran TPPS Desa tingkat Kecamatan Trawas di Kantor Kecamatan Trawas, Rabu (15/2/2023).

Utuk mengatasi balita penderita  weight faltering dan underweight, Ikfina menjelaskan, petugas TPPS harus berupaya memberikan pemahaman kepada ibu balita terkait asupan gizi. Seperti edukasi pemberiaan makanan yang kaya protein hewani selama 14 hari. Daging, ayam, ikan, dan susu misalnya.

“Kalau gizi kurang dan gizi buruk untuk diberikan makanan kaya protein selama 3 bulan dan kalau sudah stunting maka rumah sakit yang menangani,” terangnya.

Namun bukan berarti mengesampingkan stunting. Stunting tetap fokus utama karena menjadi atensi pemerintah pusat. Sebab, stunting berdampak pada tingkat kecerdasan di bawah standar hingga mencapai 20 persen.

Ikfina memaparkan, berdasarkan data dari Menteri Kesehatan terdapat 23 persen balita stunting di Indonesia dengan rentang usia 0-5 bulan, 21 persen usia 6-11 bulan dan 37 persen usia 1-2 tahun.

“Stunting paling banyak pada umur 1 hingga 2 tahun, ini makanannya sama dengan orang dewasa. Dan perlu diingat usia satu tahun, anak sudah berjalan dan bereksplorasi,” ujarnya.


Oleh sebab itu, Ia meminta kepada tim TPPS  menekan angka stunting dengan cara memperhatikan 4 indikator tersebut.

“Bagaimana bisa menghadapi masa depan yang akan mereka hadapi, kalau tidak menjadi anak-anak yang cerdas. Maka program tetap jalan, data di pegang, kalau kemarin kepada keluarga berisiko stunting. Sekarang perhatikan weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk,” pungkasnya. 

Selain Bupati Mojokerto, pada pelaksanaan agenda sosialisasi ini juga turut mengundang narasumber dari RSUD Prof Dr  Soekandar Mojosari Anggono Ratma.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kabar Popular