Trowulan – Di aliran sungai Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Mojokerto terdapat puluhan keramba ikan.
Dulunya, aliran sungai tersebut kotor. Kemudian warga desa setempat membersihkannya dan menyulap menjadi keramba ikan yang ada di Kecamatan Trowulan. Di sungai tersebut, warga membudidayakan ribuan ikan nila, patin dan koi.
Divisi Pengembangan SDM Kelompok Mina Karya Sejahtera Desa Balongwono, Muchammad Amin mengatakan, sedikitnya terdapat 23 keramba yang ada di aliran sungai. 18 keramba diantaranya milik warga dan 5 milik desa.
Masing-masing keramba terbuat dari jaring dan memiliki lebar 2 meter. Sedangkan panjangnya berbeda, ada yang 5 meter, ada pula yang 10 meter. Ujung selatan sungai ini dipasangi penyaring besi yang setiap celahnya hanya 1 cm.
Puluhan keramba di sungai Dusun Wates Lor ini untuk membudidayakan ribuan ikan nila lokal, nila merah, patin, serta 20 calon indukan koi. Kelompok Mina Karya Sejahtera juga membudidayakan ikan nila di sepanjang aliran sungai yang sama, tapi di luar keramba. Nantinya, baik 5 keramba milik desa maupun kelompok akan dikelola BUMDes Bina Usaha Mandiri.
“Keramba tersebut diisi 25 Kg ikan nila yang masing-masing seukuran 3 jari orang dewasa. Budi daya di sungai ini membuat ikan lebih cepat besar. Karena banyak nutrisi, juga airnya yang terus mengalir membuat ikan aktif bergerak,” kata Amin.
Selain itu, juga terdapat Budi daya ikan air tawar di Desa Balongwono dengan menggunakan kolam bundar di sawah. Sedikitnya ada 17 kolam terpal di tempat ini, masing-masing berdiameter 3 meter, sedangkan tingginya 1,2 meter. Sedikitnya 1.000 ikan tombro, 1.000 koi, serta 2.500 nila merah dipelihara di kolam tersebut. Saat ini umurnya baru 1 minggu-1 bulan.
Ribuan ikan itu akan dipindahkan ke sungai Dusun Wates Lor setelah ukurannya melebihi 1 jari orang dewasa. Belasan kolam bundar itu, lanjut Amin, selanjutnya menjadi media pemijahan gurame dan koi. Konsepnya setelah dipijahkan di kolam bundar, larva ikan koi dipindah ke kolam sawah.
Ketika sudah berumur 1-2 bulan, barulah ikan dibudidayakan di keramba yang berada di sepanjang sungai Dusun Wates Lor.
“Kalau gurame pemijahan di sini (kolam bundar), kemudian kami jual bibitan. Karena gurame tidak cocok di air mengalir, karakternya lemah lembut,” cetusnya.
Dengan fasilitas pemijahan sendiri warga Desa Balongwono mudah membeli bibit ikan dengan harga lebih terjangkau. Tidak hanya itu, pada Mei-Juni nanti, akan semakin panjang sungai di Dusun Wates Lor yang dimanfaatkan untuk budi daya ikan air tawar. Yaitu aliran sungai yang sama di sebelah utara rel kereta api. Panjangnya sekitar 500 meter khusus untuk budi daya ikan nila dan koi.
“Di sungai sisi utara ini kami tidak akan pakai keramba, cukup disekat saja pakai penyaring besi,” pungkasnya.