BerandaEkonomi & BisnisManisnya Bisnis Restorasi Motor Lawas di Mojokerto, Paling Sepi Untung Rp 5...

Manisnya Bisnis Restorasi Motor Lawas di Mojokerto, Paling Sepi Untung Rp 5 Juta Tiap Bulan

Kranggan- Hobi restorasi sepeda motor lawas berbuah manis bagi Yuarda Suryo Prayogo alias Brentek (27). Pemuda di Kota Mojokerto ini meraup untung minimal Rp 5 juta setiap bulan dari bisnis tersebut.

Awal mula Yuarda mencintai motor lawas karena keadaan. Ya, warga Penarip Gang 3 nomor 11, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto ini tak mampu membeli sepeda motor terbaru seperti teman-temannya.

Setelah tamat SMK jurusan otomotif tahun 2012, ia memoles Suzuki RC sampai kinclong layaknya motor baru. Sehingga motor pembelian ayahnya Rp 600 ribu laku Rp 2,8 juta.

Dari situlah putra tunggal pasangan Gatot (50) dan Aksania (43) ini menggandrungi sepeda motor klasik dan jadul (zaman dulu). Selain mendatangkan cuan, merestorasi motor lawas juga membuat Yuarda bisa merasakan masa lalu.

Yuarda merestorasi Yamaha RX King

Seiring berjalannya waktu, hobi yang terus ia tekuni itu membuat namanya dikenal para penghobi motor lawas. Sehingga Yuarda mantap menjadikan restorasi motor sebagai bisnis.

“Alhamdulillah sekarang ini paling sepi dapat Rp 5 juta sebulan. Kadang 2 bulan dapat Rp 10-15 juta. Saya juga jualan sparepart,” kata Yuarda kepada wartawan di rumahnya, Selasa (14/2/2023).

Pemuda lajang jebolan SMK Raden Patah, Kota Mojokerto ini sudah merestorasi beragam jenis motor lawas. Baik buatan Jepang, Eropa, maupun Amerika Serikat yang diproduksi tahun 1960an sampai 1990an.

Ia mencontohkan sepeda motor Yamaha RS, Yamaha RX 125 Twin 2 tak dan Suzuki GT 185 Twin 2 tak rakitan 1970an, DKW Hummel, Zundapp KS dan Zundapp Combinette, ketiganya buatan Jerman tahun 1960-an, serta Harley Davidson jenis Softail.

Pernah juga ia merestorasi Yamaha Gemini, Suzuki Satria 2 tak, Yamaha Fiz, Honda Astrea Prima dan Grand, Kawasaki Binter Merzy, semua jenis Vespa lawas, Suzuki RK Cool, Yamaha RX King, Yamaha Tiara, Yamaha 125 Z, SuzukinSatria Hiu 2 tak, Yamaha RX-Z, serta sport full fairing Yamaha RZR.

“Saya punya buku dari pabrikan mana pun mulai 1930 sampai 2000. Isinya katalog dalam Bahasa Inggris untuk pedoman saya merestorasi motor,” terangnya.

Stok onderdil motor lawas milik Yuarda

Lamanya waktu merestorasi motor lawas, lanjut Yuarda tergantung kondisi ketika motor datang. Semakin parah kerusakannya, kian lama pula untuk mengembalikan ke kondisi seperti baru.

Restorasi motor lawas mulai dari menggarap kerangka motor. Selanjutnya memoles setiap sparepart atau onderdil. Tahap akhir mengecat ulang onderdil dan merakitnya pada kerangka.

“Kadang klien minta onderdil asli. Kalau kebetulan saya tidak punya, saya buatkan mirip aslinya,” jelasnya.

Pemuda yang akrab disapa Brentek ini rajin belanja onderdil motor lawas dari beberapa daerah. Yaitu dari Mojokerto sendiri, Jombang, Nganjuk, Magetan dan Surabaya. Sehingga banyak stok sparepart motor lawas di rumahnya.

Jika Sobat Karmo berminat menggunakan jasa Yuarda, siap-siap biaya Rp 5-20 juta. Karena selain membayar jasa, klien juga harus mengganti biaya belanja onderdil.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kabar Popular