BerandaEkonomi & BisnisRamadan Bawa Berkah Bagi Perajin Beduk Mojokerto, Pesanan Naik 2 Kali Lipat...

Ramadan Bawa Berkah Bagi Perajin Beduk Mojokerto, Pesanan Naik 2 Kali Lipat Tetap Jaga Kualitas

Mojokerto – Ramadan membawa berkah bagi perajin beduk di Kabupaten Mojokerto. Contohnya di salah satu produsen beduk milik Budi Cahyo (37), jumlah pesanan di ramadan 2023 ini meningkat hingga 2 kali lipat lebih.

Usahanya tersebut didirikan sejak tahun 2009 silam, kini kerja kerasnya selama 14 tahun berbuah manis.

Dibantu 9 karyawannya, Budi kini fokus memproduksi beduk dan mimbar khotbah. Omzetnya penjualan beduknya saja mencapai Rp 150 juta per bulan. Bahkan Ramadhan tahun ini, omzetnya menembus Rp 400 juta karena permintaan beduk naik dari 5 menjadi menjadi 12 unit sebulan.

Kualitas yang terjaga sejak 14 tahun silam membuat para pembeli rela mengantre. Ya, beduk Galeri Seni Langgeng ini menggunakan bahan berkualitas dengan proses yang teliti.

Beduk Langgeng dirintis Budi Cahyo (37) tahun 2009, dengan latar belakangnya yang mengerti kayu karena memiliki modal sebagai produsen mebel. Sejak saat itu ia memilih beduk sebagai sarana usahanya.

Sempat menjadi guru honorer SMK dan bisnis sampingan produksi mebel. Ia kemudian fokus ke beduk. Saat ini, ia mempunyai bengkel di Desa Kupang Kecamatan Jetis dan di Dusun Kemiri Desa Kedungsari Kecamatan Kemlagi.

Banyaknya pesanan membuktikan kualitas beduk buatan Budi. Bahkan, para pemesan rela mengantre untuk mendapatkan Beduk Langgeng tersebut.

Strategi Budi adalah menggunakan bahan berkualitas menjadi salah satu strategi sehingga bisnisnya tetap eksis karena mampu bersaing dengan perajin lainnya.

“Bahan baku saya pilih yang berkualitas. Salah satunya kulit pakai kulit sapi betina yang sehat dan cukup umur. Kalau sapinya penyakitan, biasanya kulitnya mudah rusak,” kata Budi saat berbincang dengan Kabarmojokerto.id di bengkelnya.

Produsen beduk di Mojokerto.

Kulit diperoleh mantan guru Fisika dari jagal sapi langganannya. Ia membeli kulit dalam kondisi masih segar dari sapi yang baru disembelih.

Budi memilih kulit sapi betina lantaran permukaan dalamnya lebih halus dan serat kulitnya lebih kuat. Menurutnya, kulit sapi jantan memang lebih tebal, tapi tidak sekuat kulit sapi betina.

“Biasanya saya pilih kulit sapi Jawa yang dipelihara orang rumahan, bukan peternakan. Karena sapinya lebih terawat,” ungkapnya.

Untuk membuat satu beduk berdiamter 60-80 cm, Budi membutuhkan kulit dari 1 ekor sapi betina. Sedangkan beduk berdiamater di atas 80 cm sampai 200 cm menghabiskan kulit dari 2 ekor sapi betina.

Sedangkan untuk harga kulit bisa dibilang mahal. Ia rela membeli kulit mahal demi menjaga kualitas beduk buatannya. Menurutnya, harga kulit kering untuk beduk ukuran standar Rp 1,3 juta per lembar.

“Untuk beduk diameter 2 meter, biasanya saya pakai kulit sapi betina yang mandul karena tubuhnya mekar. Sebagai perbandingan bobot basah 19-24 Kg per lembar kulit untuk beduk ukuran standar. Kalau untuk beduk 2 meter, butuh kulit yang bobot basahnya 48-50 Kg per lembar,” jelasnya.

Produsen beduk di Mojokerto.

Bapak dua anak ini memproduksi beduk beragam ukuran. Mulai dari berdiameter 60 cm, 70 cm, 80 cm, 90 cm, 100 cm, 120 cm sampai paling besar 200 cm. Sedangkan panjang beduk ditentukan dengan rumus perbandingan agar suara yang dihasilkan berkelas. Misalnya beduk diameter 60 cm, panjangnya di angka 100 cm. Kalau diameter 100 cm, panjang beduk 170 cm.

“Panjang beduk juga menentukan kualitas suara. Standarnya suara beduk bisa diterima jarak jauh, pendengar yang dekat tidak pengar di telinga,” terangnya.

Untuk kerangka beduk, menggunakan kayu mahoni atau nangka karena bergetah sebagai lem alami. Sehingga ketika disatukan dengan dinding tabung, paku yang ditancapkan terkunci lebih kuat. Sedangkan dinding tabung menggunakan kayu jati karena kuat sehingga beduk lebih tahan lama.

Pasak kayu sebagai pengunci ketika pemasangan kulit pada tabung menggunakan kayu jati, mahoni atau nangka. Sabuk beduk untuk mengikat kulit dengan tabung menggunakan rotan. Pemukul beduk pun dibuat khusus dengan gagang berbahan kayu jati, lalu kepalanya dilapisi spons yang dibentuk bulat.

“Daya tahan Beduk Langgeng bisa sampai 20-30 tahun dengan catatan pakai pemukul kami. Sering kali kulitnya robek karena ditabuh pakai kayu,” terangnya.

Budi Cahyo saat mencoba kualitas beduk di salah satu lokasi usahanya.

Selain menggunakan bahan pilihan, beduk Langgeng juga diproduksi dengan ketelitian yang tinggi. Menurut Budi, jika hanya membuat satu beduk membutuhkan waktu 2 minggu. Mulai dari penyiapan kulit. Kulit basah dari jagal sapi lebih dulu dibersihkan dari lemak yang menempel pada permukaan dalam. Selanjutnya permukaan luar dicuci dengan sampo.

“Kendalanya musim hujan pengaruh pada pengerjaan kulit yang lebih lama. Karena saat panas terik butuh 3-4 hari untuk menjemur kulit,” jelasnya.

Proses tahap pembuatan kerangka tabung beduk bisa dibilang memiliki rentan waktu yang paling lama. Kerangka lantas disatukan dengan dinding tabung. Tabung atau bodi beduk lantas dioven selama 5 hari kerja menggunakan bahan bakar kayu.

Selain untuk mengeringkan kayu sehingga kuat, tahap ini juga untuk mencegah bodi beduk dimakan rayap dan sejenisnya.

“Karena bodi beduk terkena asap bakaran kayu, rayap tidak doyan,” ujar Budi.

Setelah dioven, barulah permukaan tabung beduk dilapisi dengan lem epoxy untuk menutup pori-pori kayu, serta celah antar papan kayu.

Selanjutnya permukaan bodi beduk dihaluskan menggunakan mesin pengampelas sampai mulus. Kaligrafi nama masjid dikuir manual pada permukaan bodi beduk. Relief bermotif campuran Majapahitan dan Jepara mempercantik tampilan beduk.

“Tahap paling sulit pemasangan kulit butuh waktu 2 hari untuk kedua sisi. Harus dipasang, ditarik dengan ketetatan tertentu. Terakhir tahap finishing pakai pernis,” terang Budi.

Kulit sebagai bagian yang ditabuh, tambah Budi, diseting dengan tingkat ketetatan berbeda antara bagian depan dengan belakang. Karena menyesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia yang mempunyai musim hujan dan kemarau. Menurutnya, musim memengaruhi kulit pada beduk.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kabar Popular