Mojoanyar– Bagus dan berkualitas tinggi, kesan itulah yang pertama kali terlihat dari sepatu, tas dan topi buatan Lia Nirawati (33), warga Dusun Damarsi Desa Kepuhanyar, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Namun siapa sangka, produk tersebut menggunakan bahan limbah celana jin.
Lia mengatakan, ide kreatif ini berawal dari dirinya dan kawan-kawan sesama pegiat lingkungan yang risau dengan limbah fashion. Limbah celana jin ia dapatkan dari temannya yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mojokerto.
“Teman saya ini memungut sampah dari perumahan-perumahan. Mereka pilah celana jin bekas, dicuci bersih, lalu disetorkan ke saya,” kata Lia kepada wartawan, Sabtu (4/2/2023).
Lia memberi brand sepatu, topi dan tas buatannya dengan merek Upject. Produk sepatu, topi dan tas dari barang bekas ini pun mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah.
Sebab, dari bisnis kreatifnya, ia mampu meraup omzet Rp 15 juta per bulan. Bahkan, karena tingginya pesanan, Lia saat ini harus dibantu 8 karyawan di rumahnya.
Lia mematok harga kerajinan dari limbah celana jeans buatannya bervariasi. Sepatu dijual mulai Rp 200 ribu sampai Rp 300 per pasang, tas mulai Rp 95 ribu sampai Rp 350 ribu. Mulai dari model slempang, tas tangan wanita, sampai tas rangsel.
Harga yang dibanderol tergantung model dan tingkat kerumitannya. “Untuk tas tangan atau hand bag Rp 95 ribu, kalau topi wanita Rp 80 ribu. Selama ini omzet paling tinggi Rp 30 juta sebulan,” ujarnya.

Pemasaran online produk-produk Upcycle Project Indonesia selama ini hanya melalui media sosial Instagram. Teknik pemasaran lain melalui event-event pameran yang rajin ia ikuti.
Pesanan pun banyak datang dari Jakarta, Malang, Surabaya dan Mojokerto sendiri. Hasil karya ibu tiga anak ini juga bisa didapatkan di outlet Upject di Dusun Damarsi, Desa Kepuhanyar, Kacamatan Mojoanyar.
“Untuk pemasaran onlinenya hanya di Instagram saja, kalau offline-nya kita ada outlet atau ikut event-event,” ujar Liana.
Lia menabahkan, selain bisa memilih sepatu di outlet, pelanggan juga bisa memesan sepatu sesuai dengan desain yang diinginkan. Pelanggan cukup membawa kain denim atau jin sendiri.
“Tentu harganya kalau custom lebih murah, mungkin selisih Rp 10 sampai 20 ribu,” tandasnya.