Kabarmojokerto – Jalan Ketidur, Kecamatan Surodinawan, Kota Mojokerto ramai lalu lalang kendaraan melintas setiap sore. Tak jarang sejumlah kawula muda nongkrong di tepi trotoar hanya untuk menikmati suasana senja.
Hal tersebut pula yang membuat sejumlah pemuda yang tergabung dalam pecinta fotografi jalanan meraup keuntungan dengan cara memoto para pengguna jalan. Kegiatan momotret ini diberi tajuk Nyotret alias nyore sambil motret.
Pantauan di lokasi pada Sabtu (31/12/2022) sekitar pukul 15.30 WIB, mereka mulai berkumpul di sisi timur Pasar Rakyat Ketidur. Beberapa diantaranya mengambil posisi untuk memotret pengguna jalan. Diwaktu bersamaan, pengendara motor bersiap memasang pose terbaik diatas tugangannya.
Kegiatan Nyotret ini sudah berjalan selama satu bulan lebih. Biasanya mereka memulai ini sekitar pukul 15.00 WIB dan berakhir ketika matahari mulai terbenam. Rata-rata, para fotografer di sini mengambil gambar pengendara motor. Hal ini tak lepas dari background mereka yang mayoritas pecinta otomotif.
Muhammad Resi (23) salah satu fotografer mengatakan, awalnya dirinya bersama teman-temannya iseng memotret di Jalan Ketidur ini. Hasil dari jepretannya kemudian ia posting di akun Instagram miliknya dan ternyata banyak mendapatkan respon positif dari netizen.
“Lha di Instagram ini ternyata banyak yang suka, mereka tanya kapan motret-motret lagi, akhirnya saya buat lagi,” ucap remaja asal Jombang ini.
Mendapat respon positif dari netizen, Mahasiswa UNIM ini berinisiatif membuat event ini lagi. Berbeda dari sebelumnya, kali ini Resi membuat pamflet kegiatan yang ia beri nama ‘nyotret’ itu di Instagramnya. Ternyata, pengunjung di Jalan Ketidur itu membludak.
“Awalnya takut soalnya membludak parah. Setelah itu saya minta izin ke RT dan Babinsa dan Alhamdulillah sampai sekarang tetap berjalan,” bebebernya.
Resi menjelaskan, sebagian hasil jepretannya ia posting di akun Instagram miliknya bernama @ShutterSpeed.id, kemudian sisanya ia upload ke Google Drive. Bagi netizen yang ingin mengunduh gambar di Google Drive harus mengklik link khusus yang sudah dipasang harga. Dari link itu, Resi bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp700 ribu dalam satu bulan.
“Setiap link harganya bervariasi, kadang Rp 1000 paling mahal Rp 5000. Bulan kemarin sih saya dapat Rp 700 lebih, tapi kalau teman-teman saya ada yang mencapai Rp 2 juta,” pungkasnya.
Devi (18) remaja asal Trowulan ini mengaku hampir setiap hari datang ke Jalan Ketidur, Kecamatan Surodinawan untuk menikmati waktu sore.
“Seneng aja ke sini soalnya ramai, kadang muter-muter dan nongkrong,” katanya.
Para fotografer sering mengambil gambar Devi saat lewat jalan Ketidur. Meski begitu, Devi tidak merasa keberatan bahkan ia merasa senang.
“Malah senang difoto, biasanya saya posting di IG dan saya buat video,” pungkas Devi.