Kabar Mojokerto- Jika Sobat Karmo berwisata ke Pacet, Kabupaten Mojokerto, belum lengkap tanpa mencicipi kuliner aneh bakso campur pecel. Nikmatnya bakso pecel ini dijamin bikin ketagihan sehingga harus nambah karena tak puas hanya semangkuk.
Bakso pecel disajikan dalam porsi kecil. Setiap mangkuk berisi 2 bakso sapi, 1 bakso tahu goreng, 1 pangsit goreng, mi kuning dan kuah bakso. Nah, di atas mi kuning ditambah dengan selada air, cambah, potongan kubis yang dilumuri bumbu pecel.
Dari penampilannya saja sudah terlihat aneh. Sebab bakso benar-benar dicampur dengan pecel. Sobat Karmo tak perlu ragu, sebab kuliner yang satu ini bener-bener nikmat. Bumbu pecel dan kuah bakso menyatu dengan cita rasa gurih dan agak pedas.
“Baksonya saya pakai daging sapi saja, tidak pakai campuran daging ayam,” terang Pemilik Warung Bakso Pecel Ony, Ony Firotin (35) kepada kabarmojokerto.id, Minggu (13/8/2023).
Bakso maupun isian tahu goreng memang sedikit kenyal dan lembut dengan cita rasa yang gurih. Nikmatnya kuah bakso dan bumbu pecel dipadukan dengan sayuran yang segar, dijamin membuat Sobat Karmo Ketagihan. Kalian tak akan puas hanya menyantap semangkuk.
Apalagi harga kuliner unik ini sangat terjangkau. Ya, semangkuk bakso pecel hanya Rp 10.000. Menyantapnya bisa ditemani jeruk hangat dan teh yang harganya cuma Rp 4.000 dan Rp 3.000 per gelas.
Tak ayal bakso pacel digemari para wisatawan dari Mojokerto, Malang, Sidoarjo dan Surabaya. Para pelancong biasa mampir ke Warung Bakso Pecel Ony setelah puas menikmati wisata alam di kawasan Pacet. Ony pun panen cuan setiap hari.
“Omzet saya kalau akhir pekan Rp 1,5 – 2 juta per hari. Kalau hari biasa Rp 600-700 ribu per hari,” ungkapnya.
Warung Bakso Pecel Ony terletak di Dusun Pacet Barat, Desa/Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Agar mudah menemukannya, Sobat Karmo lebih baik menggunakan panduan Google Maps.
Tempat makan ini buka setiap hari pukul 07.00-20.00 WIB. Namun, dari Jalan Dusun Pacet Barat, kalian mesti menitipkan kendaraan di rumah warga. Kemudian berjalan kaki melalui gang kecil agar sampai ke Warung Bakso Pecel Ony.
Ony mengelola bisnis kuliner tersebut bersama ibu kandungnya, Julailah (55) sejak 2004 silam. Ia sengaja membuat kuliner unik agar tidak sama dengan dagangan tetangganya. Tanpa ia sangka, bakso pecel racikannya begitu digemari wisatawan.
“Awal dulu niatnya supaya tidak dikira menyaingi tetangga, saya cari yang beda. Coba-coba dulu bikin bakso pecel, kata tetangga rasanya enak, ya sudah jualan,” pungkasnya.
