Mojokerto– Kabupaten Mojokerto mengalami kekurangan 1.262 guru mata pelajaran tingkat SD dan SMP Negeri. Untuk SD kurang 778 orang guru. Sedangkan SMP kurang 484 orang guru.
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto mencatat, jumlah SD negeri di kabupaten Mojokerto sebanyak 385 dengan 2568 rombongan belajar (rombel). Sementara, untuk SMP sebanyak 41 dengan 805 rombel.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto menyampaikan, total guru yang dibutuhkan untuk jenjang SD sebanyak 3.778. Namun, jumlah guru yang ada saat ini sebanyak 3.000, baik guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“Sehingga kurang 778 guru untuk SD, baik guru kelas, guru agama dan guru olahraga,” kata Ardi kepada wartawan di kantornya, Jalan RA Basuni, Sooko, Jumat (13/1/2023).
Di jenjang SMP, lanjut Ardi, dari 805 rombel dibutuhkan 1.504 orang guru. Namun, saat ini yang tersedia masih 1.020 orang guru berstatus PNS dan PPPK. Artinya, kekurangan pengajar SMP mencapai 484 guru.
Jika ditotal, Kabupaten Mojokerto masih kekurangan 1.262 guru mapel tingkat SD-SMP negeri. Selama ini, untuk mengatasi kekurangan guru, Dispendik Kabupaten Mojokerto menugaskan Guru Tidak Tetap (GTT) di sekolah yang membutuhkan.
“Seperti jenjang SMP kami punya 301 GTT. Ada juga yang akhirnya ASN guru melebihi jam mengajarnya. Kalau standarnya 24 jam per pekan, mereka mengajar bisa sampai 30-35 jam per pekan,” ungkap Ardi.
Ardi mengatakan, terkait dengan kekurangan guru tersebut, pihaknya berharap pada rekrutmen PPPK. Supaya diberikan peluang untuk mengabdi di sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru. Akan tetapi, rekrutmen PPK menjadi kewenangan pemerintah pusat.
“Untuk memenuhi kekurangan itu dengan rekrutmen PPPK yang sedang berproses. Alokasi tahun ini 225 GTT yang akan diangkat menjadi PPPK di awal 2023. Harapannya bisa mengurangi kesenjangan ini,” katanya.

Adapun rincian kekurangan guru di tingkat SMP sebagai berikut :
- Mapel bimbingan konseling 68 guru
- Mapel Prakarya 51 guru
- Mapel Bahasa Indonesia 47 guru
- Mapel TIK 43 guru
- Mapel IPA 43 guru
- Mapel PAI BP 40 guru
- Mapel Seni Budaya Keterampilan 40
- Mapel Matematika 39 guru
- Mapel Penjaskes 31 guru
- Mapel PKN 27 guru
- Mapel Bahasa Jawa 23 guru
- Mapel IPS 20 guru
- Mapel Bahasa Inggris 13 guru
Ardi juga menyampaikan, terkait kondisi guru mapel Bahasa Jawa untuk SMP negeri di wilayah Kabupaten Mojokerto. Menurutnya belum seorang pun guru muatan lokal tersebut yang tersertifikasi.
Untuk mengatasi hal itu, Dispendik Kabupaten Mojokerto berencana menggelar sejumlah bimbingan teknis terhadap para guru. Sebab, setiap guru mapel harus memiliki sertifikasi khusus.
“Tidak terbatas di bimtek saja, kami juga ingin mereka punya sertifikasi. Kami akan menggandeng lembaga-lembaga yang bisa menyelenggarakan sertifikasi,” jelas Ardi.