Mojokerto – Ipang Parta Murdiani (33) nekat menawarkan ginjalnya untuk membayar utang sebesar yang melilitnya. Pedagang es cincau ini berharap Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bisa memfasilitasi agar upayanya menjual ginjal bisa dilakukan secara legal.
Sebab, Ipang optimis ginjalnya bakal laku karena kondisi ginjalnya sehat. Selama ini Ipang tidak pernah merokok maupun mengkonsumsi minumam beralkohol. Pemilik golongan darah A ini juga rutin setiap 3 bulan sekali melakukan donor darah di PMI Kabupaten Mojokerto. Kegiatan donor darah itu bahkan sudah ia lakukan sejak SMA.
“Bila memang ada yang memfasilitasi jalannya, sisa uang untuk buka usaha sendiri bersama istri. Untuk jaga-jaga kemungkinan terburuk, saya minta Rp 100 juta ke atas,” kata Ipang kepada kabarmojokerto.id, Sabtu (13/5/2023) lalu.
Selama ini, Ipang sudah berupaya untuk meminta bantuan kepada sejumlah pejabat. Melalui postingannya ia juga menandai akun media sosial (medsos) Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Wakil Bupati Muhammad Al Barra. Bahkan akun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serta Presiden Joko Widodo juga ditandainya.
Hal serupa juga dilakukan Ipang terhadap sejumlah akun medsos artis papan atas, seperti Raffi Ahmad, Baim Wong. Bahkan, Ipang tak segan meminta tolong dengan menghubungi akun medsos para selebgram dan para ulama Indonesia. Karena Ipang menginginkan agar donor ginjal yang dilakukan itu legal dan tidak melanggar hukum.
Saat ini, lanjut Ipang dirinya sudah tak lagi tinggal di rumah mertuanya di di Dusun Unggahan, Desa Banjaragung, Puri, Kabupaten Mojokerto. Selama 2 bulan ini, ia rela berpisah dengan istri dan kedua anaknya. Lantaran ia malu kepada mertuanya karena kolektor selalu datang untuk menagih utang.
“Kata-kata disampaikan ke istri saya, sering bilang kalau mertua malu punya menantu dikejar-kejar utang, mending keluar dari rumah,” ucap Ipang.
Ipang mengaku sejak awal Ramadan 2023 lalu, dirinya istirahat dan tidur di jalanan. Ia tak pernah menetap di satu tempat. Hanya ketika berdagang es cincau di Perumahan Surodinawan, Kota Mojokerto, ia berjumpa dengan keluarga kecilnya itu.
Ipang merasa tak enak hati jika tinggal di rumah ibunya. Sebab sang ibu hidup bersama ayah tirinya. Ia juga yakin ibunya tak mampu untuk membantu menutup utangnya yang mencapai Rp 68 juta itu.
Hidup di jalanan memang membuat Ipang tak lagi harus menghadapi para penagih utang. Namun, ia tak tega dengan istrinya. Sebab selama ia keluar dari rumah, hanya istrinya yang menghadapi saat para penagih utang itu datang.
“Mereka tetap datang ke rumah, istri saya yang hadapi. Kalau dari leasing sudah jarang datangnya,” jelas Ipang.
Meski begitu, Ipang tak pernah menyerah. Bersama istrinya, ia berdagang es cincau mulai pukul 09.00 WIB sampai sore. Penghasilannya yang hanya Rp 20-30 ribu per hari tentu saja belum cukup untuk mencicil utang-utangnya. Maka itu, ia memutuskan menjual salah satu ginjalnya.
“Saya tak tega karena beban ditagih orang jadi di istri saya. Tujuan saya donor ginjal yang utama untuk menutup utang,” tukas Ipang.
[…] Jual Ginjal untuk Bayar Utang, Pedagang Es Cincau Berharap Bantuan Bupati Mojokerto pertama kali tampil pada Kabar […]