Pacet – Tingginya intensitas curah hujan di Mojokerto menyebabkan tebing setinggi 10 meter di Dusun/Desa Cembor, Pacet, Kabupaten Mojokerto longsor pada Kamis (16/2/2023) sore.
Tebing tersebut persis di sebelah selatan bawah masjid. Longsor tanah menimpa sungai kecil dan jalan kampung dengan panjang sekitar 10 meter. Sementara, Ketebalannya mencapai sekitar 1 meter. Selain itu, dapur rumah warga juga ambruk.
Menurut Warga Dusun Cembor RT 2 RW 1, Tarmiah (56), longsoran tanah terjadi sekitar pukul 15.30 WIB saat hujan deras.
“Tebing di bawah masjid longsor, mengenai sungai kecil dan jalan. Sehingga airnya meluap lari ke selatan,” kata Tarmiah kepada Kabrmojokerto.id di lokasi, Kamis (16/2/2023).
Ia mengungkapkan, luapan air sangat deras menerjang rumah tetangganya bernama Kasniah dan musala dibawah tebing. Bahkan, air juga masuk ke rumah Kasniah selutut orang dewasa. Sedangkan di bagian dapur sepaha orang dewasa. Saat itu, Kasniah tidur di rumah sendirian.
“Kondisi beliau sakit-sakitan, jalan saja harus dituntun. Sehingga saya dan keponakan saya (Bima Maulana, usia 18 tahun) menuntun Bu Kasniah keluar rumah untuk menyelamatkan diri, perabotan di rumahnya mengambang semua,” ungkapnya.
Kemudian, Tarmiah masuk ke rumah Bima. Ia melihat tidak satu pun perabotannya yang rusak. Akan tetapi, tanah longsor terjadi di belakang rumah Tarmiah dan Bima. Karena dinding sepanjang 12 meter ambrol terkena terjangan air dari tebing yang longsor. Beruntungnya tidak ada perabotan yang rusak.
Material tembok dan tanah yang ambrol menerjang dapur rumah Karni (72). Dapur seluas 4 x 9 meter persegi itu ambruk total, baik dinding maupun atapnya. Beruntunya pada saat kejadian Karni tidak berada di rumah. Saat kejadian ia berada di warung.
“Di dapur, perabotan yang rusak mesin cuci dan lemari,” ungkap Karni.
Pantaua di dalam rumahnya, perabotan rumah dinaikkan ke tempat yang lebih tinggi. Namun, lantai rumah permanen ini terlihat masih sangat kotor bekas lumpur.
“Sementara saya mengungsi ke rumah saudara saya dulu,” tandasnya.
Petugas gabungan terdiri dari BPBD Mojokerto, Polisi, TNI, dan warga sekitar bergotong-royong melakukan pembersihan lumpur bercampur batu dilakukan secara manual