BerandaSejarah6 Risiko Hamil Saat Usia Remaja yang Wajib Diketahui Perempuan

6 Risiko Hamil Saat Usia Remaja yang Wajib Diketahui Perempuan

Kabarmojokerto.id – Lahirnya seorang anak dalam kehidupan pernikahan merupakan salah satu berkah yang ditunggu-tunggu.  Anak, selain sebagai penerus keturunan, juga merupakan anugerah, amanah, dan sumber kebahagiaan dalam keluarga.

Namun yang terjadi di masyarakat, seringkali kehamilan terjadi pada saat seorang perempuan masih berusia remaja. Sebagian disebabkan karena kehamilan yang tidak dikehendaki ataupun sebagian yang lain merupakan kehamilan yang dikehendaki, karena pilihan untuk menikah muda.

Dibandingkan dengan perempuan yang hamil di usia 20–30 tahun, remaja perempuan yang hamil di usia  muda atau di bawah 18 tahun lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan.

Apa saja risiko yang dihadapi remaja perempuan yang mengalami kehamilan dan persalinan?

Berikut ini 6 risiko atau dampak remaja hamil di usia muda yang dilansir halodoc.com :

1. Kematian Ibu dan Bayi

Semakin muda usia perempuan saat hamil, semakin tinggi pula risikonya untuk mengalami berbagai masalah dalam kehamilan. Risiko ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan dirinya, tetapi juga janin dalam kandungan.

Tubuh perempuan remaja juga masih terus mengalami pertumbuhan dan umumnya belum siap untuk menjalani proses persalinan, karena panggul sempi misalnya.

Selain itu, alasan malu atau hamil di luar nikah, tidak sedikit remaja perempuan yang menutupi atau merahasiakan kondisinya. Sehingga kesehatan tubuhnya serta janin tidak terpantau. Berbagai masalah tersebut bisa meningkatkan risiko kematian remaja yang hamil di usia muda dan juga janinnya.

2. Kelainan Pada Bayi

Perempuan yang hamil di usia muda terkadang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga atau bahkan pasangannya. Terkadang, kehamilan juga bisa saja tidak diinginkan.

Hal ini bisa saja membuat mereka kurang mendapat perawatan yang memadai. Padahal, masa kehamilan adalah periode penting yang membutuhkan perawatan dan persiapan yang baik.

Banyak ditemukan remaja perempuan hamil yang kurang gizi. Kebutuhan nutrisi tidak tercukupi dapat meningkatkan risiko janin untuk mengalami berbagai kelainan, seperti penyakit bawaan lahir, prematur atau bahkan keguguran.

3. Komplikasi Kehamilan

Remaja perempuan yang hamil berisiko lebih tinggi terkena komplikasi kehamilan. Dianataranya tekanan darah tinggi dan preeklamsia. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berbahaya bagi ibu dan janin.

4. Berat Badan Lahir Bayi Rendah

Persalinan prematur merupakan salah satu masalah yang cukup sering terjadi pada perempuan yang hamil di usia remaja atau terlalu muda.

Perlu diketahui bahwa bayi yang terlahir prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, pencernaan, penglihatan, serta masalah tumbuh kembang.

Selain itu, bayi yang terlahir dari ibu yang masih remaja juga berisiko untuk terlahir dengan berat badan lahir rendah. Bayi yang terlahir prematur atau dengan berat badan rendah, umumnya membutuhkan perawatan khusus. Jika kondisinya parah, bayi tersebut juga perlu menjalani perawatan di ruangan ICU.

5. Penyakit Menular Seksual

Remaja yang berhubungan seksual di usia muda lebih berisiko menderita penyakit menular seks. Seperti HIV, klamidia, sifilis, dan herpes. Hal ini bisa disebabkan oleh ketidaktahuan atau belum matangnya pola pikir mereka tentang hubungan seks yang aman, termasuk pentingnya penggunaan kondom.

Penyakit menular seksual yang tidak diobati bisa menyebabkan berbagai komplikasi pada kehamilan, mulai dari kelainan genetik pada janin, bayi terlahir cacat, kelahiran prematur, hingga kematian janin di dalam kandungan.

Selain itu, dalam jangka panjang, penyakit menular seksual juga bisa menyebabkan radang panggul dan kerusakan pada tuba falopi, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.

6. Depresi Pasca Melahirkan

Remaja perempuan lebih berisiko mengalami depresi pasca melahirkan. Sebab, merasa tidak siap, terutama jika tidak mendapat dukungan dari keluarga atau pasangan.

Depresi berisiko membuat mereka tidak mampu merawat bayinya dengan baik atau bahkan berniat untuk membuang atau mengakhiri nyawa bayinya. Remaja perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak direncanakan juga sering menghadapi tekanan dari banyak pihak dalam berbagai bentuk.

Misalnya, desakan untuk menggugurkan kandungan, ketakutan akan anggapan dari masyarakat, atau kekhawatiran akan kemampuan finansial untuk mengurus bayi di masa depan.

Itulah 6 risiko hamil bagi remaja perempuan. Meski risiko mengandung dan melahirkan di usia muda sangat tinggi, namun terdapat  ada cara  agar kondisi kesehatan ibu dan janin tetap terjaga. Salah satunya rutin menjalani pemeriksaan kandungan ke dokter kandungan atau bidan.

Pemeriksaan kandungan penting dilakukan untuk mendeteksi sejak dini bila ada kelainan terhadap janin. Dengan demikian, langkah antisipasi pun dapat segera dilakukan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kabar Popular