Kemlagi- Tenaga kesehatan UPT Puskesmas Kemlagi, Kabupaten Mojokerto bekerja keras untuk mendeteksi dini kanker leher rahim (serviks) pada perempuan. Tahun ini, mereka ditargetkan melakukan IVA terhadap 1.250 wanita.
IVA merupakan akronim dari Inspeksi Visual dengan Asam Serat. Metode deteksi dini kanker serviks ini dilakukan dengan mengoleskan asam serat atau cuka dapur encer dengan konsentrasi 3-5 persen ke leher rahim.
Setelah satu menit, baru bisa diketahui hasilnya. Jika positif kanker serviks, maka muncul bercak putih pada leher rahim yang menandakan adanya sel-sel displasia atau tahapan prakanker.
“Kasus baru kanker serviks ada 8 pasien tahun 2022, yang sudah kronis masih rutin kemoterapi ada 5 pasien,” kata Kepala Tata Usaha UPT Puskesmas Kemlagi Menik Mei Purwanti kepada kabarmojokerto.id di kantornya, Jalan Darmosugondo nomor 1, Desa/Kecamatan Kemlagi, Jumat (24/2/2023).

Tahun ini, lanjut Menik, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menargetkan 1.250 wanita di wilayah Puskesmas Kemlagi menjalani IVA.
Wilayah faskes tingkat pertama ini meliputi 12 desa, yakni Kemlagi, Mojodowo, Mojodadi, Tanjungan, Pandankrajan, Japanan, Mojopilang, Mojokusumo, Mojowono, Mojokumpul, Mojorejo, serta Mojowatesrejo.
“Yang bisa melakukan IVA tenaga bidan, perawat tidak bisa. Dari 50 pegawai kami, hanya 16 orang yang bisa,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, kata Menik, Puskesmas Kemlagi membutuhkan partisipasi semua organisasi perempuan. Ia berharap para pimpinan organisasi memberi pemahaman kepada semua anggotanya tentang pentingnya IVA. Sehingga pihaknya bisa fokus melakukan deteksi dini kanker serviks.
“Kanker seviks dan kanker payudara pembunuh nomor satu bagi wanita. Tidak terasa sebelum stadium akut. Kalau akut, sudah kecil peluang untuk sembuh,” tegasnya.