BerandaSejarahDiskominfo Kabupaten Mojokerto Bakal Ciptakan 2 Aplikasi Super untuk ASN dan Publik

Diskominfo Kabupaten Mojokerto Bakal Ciptakan 2 Aplikasi Super untuk ASN dan Publik

Mojokerto- Diskominfo Kabupaten Mojokerto bakal menciptakan 2 aplikasi super (superapps) untuk ASN dan layanan publik. Sehingga nantinya, semua aplikasi yang ada digabungkan menjadi dua aplikasi tersebut.

“Cita-cita kami membuat superapps untuk ASN dan layanan publik,” kata Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto kepada kabarmojokerto.id, Jumat (24/2/2023).

Plt Kepala Bidang Informatika Diskominfo Kabupaten Mojokerto, Diding Adi Parwoto menjelaskan pihaknya membentuk tim programer khusus untuk membangun 2 aplikasi super tersebut.

Nantinya, semua aplikasi untuk ASN Pemkab Mojokerto dijadikan menjadi 1 superapps. Termasuk aplikasi selama ini digunakan, seperti E Office, E Agenda dan E SPPD.

“Jadi, seluruh kebutuhan ASN, mulai absensi, laporan kinerja, surat menyurat dan semuanya cukup di satu aplikasi,” jelasnya.

Begitu pula superapps untuk melayani masyarakat Kabupaten Mojokerto. Menurut Diding, nantinya warga Bumi Majapahit cukup mengunduh 1 aplikasi untuk mengakses berbagai layanan publik dari Pemkab Mojokerto.

“Sehingga masyarakat mau urus adminduk, izin usaha pakai dan layanan publik lainnya pakai satu aplikasi saja. Cita-cita kami juga memperluas Internet gratis di area publik, masyarakat cukup login di aplikasi itu pakai NIK,” beberanya.

Di lain sisi, saat ini Diskominfo Kabupaten Mojokerto juga menertibkan ratusan aplikasi milik organisasi perangkat daerah (OPD) yang sudah tidak digunakan. Menurut Diding, jumlahnya mencapai 242 aplikasi.

“Tahap selanjutnya akan kami evaluasi pemanfaatannya. Kalau tidak dipakai betulan, kami laporkan ke pimpinan agar ada kebijakan mau diapakan, biar tidak membebani,” cetusnya.

Sejak 2022, tambah Diding, pembuatan aplikasi menjadi kewenangan penuh Diskominfo Kabupaten Mojokerto. Karena Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati melarang OPD membuat aplikasi sendiri maupun mengalokasikan anggaran untuk pembuatan aplikasi.

“Sehingga antrean permintaan aplikasi di kami sudah di atas 20 yang harus kami kejar dan kami selesaikan. Pengoperasiannya nanti kami kembalikan ke OPD yang menjadi leading sector,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kabar Popular