BerandaSejarahHabiskan Rp 20,3 Miliar Per Tahun, Pemkab Mojokerto Sukses Capai Cakupan Kesehatan...

Habiskan Rp 20,3 Miliar Per Tahun, Pemkab Mojokerto Sukses Capai Cakupan Kesehatan Semesta

Mojokerto– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menghabiskan anggaran sebesar Rp 20,3 miliar per tahun untuk mencapai UHC (Universal Health Coverage/cakupan kesehatan semesta).

Anggara puluhan miliar itu digunakan untuk membayar iuran BPJS Kesehatan bagi 144.754 penduduk Mojokerto yang tercatat sebagai penerima bantuan iuran daerah (PBID).

“Anggaran PBID 2022 sebesar Rp 20.324.379.600,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Ulum Rokhmat Rokhmawan kepada kabarmojokerto.id, Kamis (26/1/2023).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto Elke Winasari menjelaskan, 95 persen lebih penduduk Bumi Majapahit menjadi peserta program jaminan kesehatan nasional (JKN). Dengan begitu Kabupaten Mojokerto telah mencapai target persentase UHC.

Menurut Elke, cakupan kesehatan semesta itu diraih ketika hampir semua penduduk sebuah daerah mempunyai akses untuk kebutuhan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas dan efektif.

Terhitung 1 Desember 2022, sebanyak 1.081.064 jiwa penduduk Kabupaten Mojokerto telah terdaftar sebagai peserta JKN dari total jumlah penduduk 1.128.419 jiwa atau sebesar 95,8 persen. Meski sudah mencapai target prosentase UHC, Elke berharap peserta BPJS Kesehatan terus bertambah.

“Kami harapkan kesadaran dari masyarakat dan sektor swasta bisa membantu pemerintah daerah dalam mencapai cakupan kesehatan semesta yang memang ditargetkan di tahun 2024 itu minimal 98 persen penduduk Indonesia sudah memiliki jaminan kesehatan,” jelasnya.

Untuk itu, BPJS Kesehatan dan Pemkab Mojokerto pun kembali berkolaborasi untuk optimalisasi program JKN sehingga bisa mencapai target tersebut. Komitmen ini dituangkan dalam nota kesepakatan yang ditandatangani Elke dan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Smart Room Satya Bina Karya (SBK) pada Senin (26/12/2022) tahun lalu.

Sementara Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, akan terus berupaya meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yang belum terjamin layanan kesehatannya di BPJS Kesehatan. Salah satunya Ikfina bakal menyasar kelompok PPU dan PBPU atau peserta mandiri.

“Bahwa kalau kita bayar BPJS Kesehatan dan kita tidak sakit, di situlah sedekah kita. Karena kita membantu saudara-saudara kita yang tidak mampu dan sedang sakit. Sehingga Allah SWT menggantinya dengan kesehatan untuk tubuh kita masing-masing,” tandasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kabar Popular