BerandaSejarahJari Piton Bukan Ular, tapi Inovasi Puskesmas Manduro Agar Ibu Lancar Berikan...

Jari Piton Bukan Ular, tapi Inovasi Puskesmas Manduro Agar Ibu Lancar Berikan ASI Eksklusif kepada Bayi

Ngoro- Memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif terhadap bayi hingga usia 6 bulan menjadi salah satu strategi mencegah anak stunting. Untuk itu, Puskesmas Manduro di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto membuat inovasi Jari Piton.

Kepala UPT Puskesmas Manduro dr Siska Widiyanti mengatakan Jari Piton akronim dari Ajari Pijat Oksitosin bagi Ibu Menyusui. Program ini dijalankan sejak pertengahan 2022.

“Karena cakupan ASI eksklusif kami masih kurang. Harusnya 50 persen, kami masih 40 persen. Untuk mencegah stunting kan ASI eksklusif harus diberikan selama 6 bulan,” kata dr Siska kepada kabarmojokerto.id di kantornya, Kamis (2/3/2023).

Berkaca dari data tahun 2022, rata-rata terjadi 20 ibu melahirkan di Puskesmas Manduro setiap bulan. Emak-emak itu berasal dari 6 desa yang menjadi wilayah puskesmas ini. Yaitu dari Desa Kunjorowesi, Watesnegoro, Manduro Manggung Gajah, Tambakrejo, Candiharjo dan Wonosari.

Meski angka persalinan cukup tinggi, lanjut dr Siska, nol angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di wilayah kerjanya. “Sejak Desember 2021 nihil AKI dan AKB. Paling sering kasus pendarahan pasca persalinan, jarang sekali janin sungsang,” terangnya.

Karena banyaknya emak-emak yang melahirkan, Puskesmas Manduro melaksanakan inovasi Jari Piton. Program ini bertujuan memperlancar ASI melalui pemijatan oksitosin. Menurut dr Siska, pihaknya mengajari para suami agar mampu melakukan pemijatan tersebut kepada istri yang baru melahirkan.

“Kami ajari keluarganya untuk merangsang ASI biar keluar. Terutama suami karena yang selalu mendampingi,” bebernya.

Pemijatan oksitosin bermanfaat untuk merangsang reflek oksitosin, membuat ibu nyaman, mengurangi bengkak, mengurangi sumbatan ASI, serta merangsang pelepasan hormon oksitosin.

Hormon oksitosin biasa disebut hormon cinta. Hormon ini memicu sensai geli pada payudara sehingga ASI keluar melalui puting. Dengan begitu, kaum ibu bisa memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan untuk mencegah anak stunting.

Menurut dr Siska, Jari Piton ampuh mencegah anak stunting di wilayah kerjanya. Di lain sisi, pihaknya juga bekerja keras menekan jumlah anak stunting yang awal tahun 2022 mencapai 32 balita.

“Kasus stunting di wilayah kami sudah turun, saat ini tinggal 12 anak,” jelasnya.

Sedangkan sejak 2019, Puskesmas Manduro sudah menjalankan program ANC terpadu di desa terpencil (Adu Kancil). Tim medis yang terdiri dari dokter gigi, dokter umum, laborat, ahli gizi, bidan desa mengunjungi para ibu hamil yang enggan memeriksakan diri ke puskesmas.

Inovasi Adu Kancil selama ini menyasar Desa Kunjorowesi dan Manduro Manggung Gajah yang memang cukup jauh dari Puskesmas Manduro. Setiap satu bulan sekali, tim medis melakukan jemput bola para wanita hamil di 2 desa tersebut untuk memberikan layanan ANC terpadu.

“Akhirnya semua bumil di dua desa itu rutin kami periksa semua,” pungkas dr Siska.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kabar Popular