Mojokerto- Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Kabupaten Mojokerto telah menyiapkan 6 atlet impor. Mereka disiapkan untuk bertarung di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jatim 2023.
Enam atlet itu bergabung di 3 dari 44 cabang olahraga (cobor) Kabupaten Mojokerto. Yakni, tinju, selam, dan tarung derajat.
Ketua KONI Kabupaten Mojokerto, Suher Didiento mengatakan, 6 atlet itu diimpor dengan pertimbangan kualitas dan prestasi yang selama ini mereka raih. Namun, bukan berarti menganaktirikan atlet daerah.
Justru ia berharap atlet impor dapat mendongkrak cabor dan memotivasi para atlet daerah.
“Alasan mengimpor manakala atlet yang ada di cabor itu tidak memungkinkan untuk bersaing di Porprov. Tapi juga saya sarankan, jangan sampai putra daerah merasa berkecil hati dari atlet yang kita impor. Harapa kami ke depannya atlet daerah agar bisa mengimbangi atlet yang kita impor,” katanya kepada kabarmojokerto.id, Selasa (7/2/2022).
Suher tidak membatasi jumlah atlet yang akan diimpor asalkan memiliki riwayat prestasi dan memenuhi syarat. Saat ini, cabor tinju memiliki 3 atlet dari Papua, cabor selam memiliki 1 atlet dari Cirebon, dan cabor tarung derajat memiliki 2 atlet dari Bandung.
“Status KK (kartu keluarga) mereka sudah warga Mojokerto dari bulan Oktober 2022. Secara otomatis mereka sah atlet kami dan sah kependudukan warga Kabupaten Mojokerto,” jelasnya.
Meski sudah berstatus warga Kabupaten Mojokerto, sementara ini mereka tidak diwajibkan mengikuti latihan di Mojokerto. Suher menjelaskan, untuk pemantauan kemampuan dan fisik, para atlet impor wajib mengirimkan jadwal dan video rekaman latihan.
H-1 dari pertandingan nanti, mereka baru diminta untuk mengikuti pemusatan latihan di masing-masing cabor.
“Saat ini memang untuk latihan kami serahkan kepada masing-masing atlet, tapi kami tetap memantau latihan mereka. Kami berharap mereka dapat menyumbang medali untuk Mojokerto,” ungkapnya.
Selain itu, KONI Kabupaten Mojokerto juga sedang menyiapkan beberapa atlet cabor dayung. Rencanaya cabor dayung akan berkerja sama dengan Marinir TNI.
Sebab, di dalam koprs baret ungu itu terdapat siswa yang merupakan warga Mojokerto.
“Saya masih belum tahu identitas dan asalnya dari mana siswa marinir itu. Yang penting saat ini mereka bisa mewakili kabupaten Mojokerto di cabor dayung,” pungkasnya.