Pungging – Sejumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah kerja UPT Puskesmas Pungging, Kabupaten Mojokerto diberi pelatihan keterampilan melalui inovasi Desa Sehati.
Desa Sehati merupakan akronim dari desa siaga sehat jiwa. Inovasi tersebut sebagai upaya untuk mendeteksi kesehatan jiwa sejak dini. Salah satu kegiatan inovasi Desa Sehati yaitu menyelenggarakan Posyandu Jiwa.
Mereka diberikan pelatihan keterampilan lewat Posyandu Jiwa Panji Sarasati (Pendampingan Jiwa Saras Ati) yang dipusatkan di Desa Kalipuro. Kegiatan ini diselenggarakan secara rutin setiap satu bulan sekali.
“ODGJ diberi keterampilan membuat gelang dan kemucing setiap bulan, hari Rabu pekan ketiga,” kata Kepala UPT Puskesmas Pungging Henny Najawati, Selasa (28/3/2023).
Selain pelatihan keterampilan, kata Henny, para ODGJ juga mendapat pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di Posyandu Jiwa. Dalam kegiatan tersebut, melibatkan dokter UPT Puskesmas Pungging, bidan Desa Kalipuro, perawat Desa Kalipuro, dan penanggung jawab program Jiwa UPT Puskesmas Pugging, serta kader posyandu Jiwa Desa Kalipuro.
Kegiatan ini diikuti oleh 12 ODGJ. Setiap kali datang ke Posyandu Jiwa mereka melewati 5 tahapan. Yakni, pendaftaran, pemeriksaan, pengobatan, kemandiran, dan produktifitas.
“Pemeriksaan meliputi tensi, berat badan, pemeriksaan lab sederhana glukosa, asam urat, dan kolesterol. Kemandirian meliputi pengecakan gaya hidup seperti kebersihan diri dan cara makan. Sedangakan produktifitas yaitu pemberian keterampilan,” jelasnya.
Menurutnya, Posyandu Jiwa dibentuk setelah banyak bermunculan ODGJ di wilayah kerja UPT Puskesmas Pungging. Dimana, UPT Puskesmas Pungging menangungi 12 Desa, yaitu Pungging, Tunggalpager, Sekargadung, dan Mojorejo.
Kemudian Curahmojo, Randuharjo, Kalipuro, Banjartanggul, Jantilsngkung, Tempuran, Lebaksono, serta Purworejo.
Tujuan Posyandu Jiwa ini agar para penderita ODGJ mendapatkan pengobatan sesuai standart, mendekatkan akses pelayanan bagi penderita ODGJ Des Kalipuro dan sekitarnyan. Selain itu, mereka dapat mengikuti skrining resiko Penyakit Tidak Menular ( PTM).
“Mulai bulan Februari 2022, hasilnya sekarang ODGJ teratur minum obat sehingga bisa mandiri dan senang dengan kegiatan ini,” ungkap Henny.
Melalui inovasi Desa Sehati, UPT Pusekamas Pungging juga gencar melakukan kunjungan ke rumah-rumah pasien ODGJ. Apabila diperlukan siap siaga menangani rujukan.
Penulis : Herman