BerandaSejarahPelihara Gurame-Nila jadi Terobosan Puskesmas Trowulan Tekan Angka Stunting

Pelihara Gurame-Nila jadi Terobosan Puskesmas Trowulan Tekan Angka Stunting

Trowulan- Selain menunaikan program yang dicanangkan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Puskesmas Trowulan juga mempunyai terobosan untuk menekan stunting. Yaitu memanfaatkan lahan kosong untuk memelihara seribu ikan gurame dan nila guna menambah gizi anak-anak yang mengalami stunting.

Kolam ikan itu terletak di halaman belakang Puskesmas Trowulan. Ratusan ikan nila dan gurame dipelihara dengan baik di kolam tersebut. Saat ini, ukuran ikan-ikan itu sudah lumayan besar.

“Kami manfaatkan lahan kosong untuk memelihara ikan, awal dulu kami sebar 1.000 ekor gurame dan nila,” kata Kepala UPT Puskesmas Trowulan dr Iting Za’imatus Sholikhah kepada kabarmojokerto.id di lokasi, Senin (6/2/2023).

Sampai awal 2023, lanjut dr Iting, terdapat 44 anak mengalami stunting di wilayahnya. Anak dikatakan stunting ketika tinggi badannya di bawah standar usianya akibat kekurangan gizi kronis atau infeksi berulang.

Dalam tahun ini, Puskesmas Trowulan menargetkan angka stunting turun di angka 1 persen atau bahkan menjadi nol. Untuk mencapainya, mereka melaksanakan program yang sudah dicanangkan Bupati Ikfina melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto.

Tidak hanya itu, Puskesmas Trowulan juga melaksanakan terobosan memelihara ikan nila dan gurame. Ikan-ikan yang sudah layak dipanen, akan dibawa dalam setiap kegiatan posyandu di desa-desa untuk dibagikan secara gratis kepada orang tua yang anaknya mengalami stunting.

“Pembagian langsung kepada orang tua dari anak yang stunting. Tentu saja untuk tambahan gizi anak karena ikan kan proteinnya tinggi sekali,” jelas dr Iting.

Anak-anak yang mengalami stunting harus segera dipulihkan. Karena stunting menghambat perkembangan kognitif dan motorik pada anak. Selain itu, mereka juga berisiko tinggi menderita penyakit tak menular, seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung dan lainnya.

Juga perlu Sobat Karmo pahami, stunting ternyata bisa dicegah. Para remaja putri harus selalu sehat karena kelak mereka menjadi ibu. Sehingga penting bagi para remaja putri rajin meminum tablet penambah darah untuk mencegah anemia.

Para ibu hamil wajib mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk memenuhi nutrisi diri dan janin. Tak ketinggalan asupan mineral juga harus dipenuhi, seperti zat besi, asam folat, dan yodium. Pemeriksaan kehamilan ke dokter juga harus dilakukan secara rutin.

Sedangkan bagi bayi baru lahir, sang ibu wajib menerapkan inisiasi menyusui dini (IMD). Yaitu memberikan ASI kepada buah hatinya segera setelah bayi lahir. ASI eksklusif harus diberikan kepada anak minimal selama 6 bulan, lalu dilanjutkan pemberian makanan pendamping ASI yang sehat dan bergizi.

Selain itu, tumbuh kembang anak harus rutin dipantau melalui pemeriksaan rutin ke dokter, puskesmas atau posyandu. Rutin memberikan imunisasi kepada anak sesuai jadwal yang ditentukan pemerintah, juga tak kalah penting. Terakhir, jangan lupa selalu menerapkan gaya hidup sehat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kabar Popular