Gondang- Puskesmas Gondang, Kabupaten Mojokerto bakal segera melaksanakan program gerakan terpadu puskesmas keliling (Gardu Pamali). Salah satu layanannya adalah Antenatal Care (ANC) terpadu terhadap ibu hamil di 4 desa terpencil.
Gardu Pamali sejatinya penggabungan program puskesmas keliling dengan ANC terpadu. Puskesmas keliling selama ini memberi layanan kesehatan dasar dan promosi kesehatan (promkes) dengan turun langsung ke masyarakat.
Pelayanan kesehatan dasar menyasar para balita, remaja hingga lansia. Sedangkan promkes untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya asap rokok dan penyuluhan HIV Aids. Nah, program yang selama ini sudah berjalan itulah bakal ditambah dengan ANC terpadu mobile.
“Dengan Gardu Pamali kami ingin Penurunan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi) supaya diantisipasi mulai dari bawah,” kata Kepala UPT Puskesmas Gondang dr Rohmatun Naja kepada kabarmojokerto.id, Sabtu (4/3/2023).
Program Gardu Pamali, lanjut dr Naja, bakal menyasar 4 desa terpencil di Kecamatan Gondang. Yaitu Desa Gumeng, Kalikatir, Dilem dan Begaganlimo. Sebab waktu tempuh dari 4 desa ini menuju Puskesmas Gondang 30-45 menit.

Sehingga para ibu hamil (bumi) banyak yang enggan memanfaatkan layanan ANC terpadu di puskesmas. Menurut dr Naja, saat ini terdapat 3 bumil di Desa Begaganlimo dan 8 bumil di Kalikatir.
Rencananya, tim medis akan diterjunkan secara rutin ke 4 desa terpencil itu. Tim medis terdiri dari 1 dokter, 1 bidan, 1 perawat, 1 sopir, 1 petugas laborat, serta 2 bidan dan perawat desa. Tim juga akan dibekali alat ultrasonografi (USG) mobile.
“Kami sudah mempunyai USG baru dari Kemenkes, tinggal pelatihan dokter umum untuk melakukan USG, juga surat edaran dari Dinkes apakah kami boleh melaksanakan ini,” jelasnya.
USG keliling itulah yang diharapkan bakal banyak membantu para ibu hamil di desa terpencil. Mereka bisa mengetahui lebih detail tumbuh kembang janin melalui pemeriksaan USG secara gratis. Sedangkan bumil di 14 desa lainnya bisa langsung datang ke Puskesmas Gondang untuk menikmati layanan ANC terpadu plus USG gratis.
“Selama ini mereka USG mandiri. Dengan adanya alat USG ini semoga bisa membantu masyarakat memeriksa kehamilan sejak 3 bulan pertama. Supaya mereka bisa paham perawatan kehamilan selanjutnya,” pungkas dr Naja.