Kegiatan pelatihan keterampilan di Posyandu Lansia Puskesmas Mojosari.
Mojokerto – Posyandu lansia memiliki peran penting untuk menjaga kualitas hidup Lansia di masyarakat, karena posyandu lansia merupakan unit pelayanan kesehatan terkecil yang paling dekat keseharian warga.
Selain itu, meningkatnya umur harapan hidup merupakan indikator utama tingkat kesehatan masyarakat. Jumlah lansia merupakan salah satu indikator yang menunjukkan semakin sehatnya penduduk Indonesia, karena usia harapan hidupnya meningkat, meskipun disisi lain produktivitas mereka menurun.
Oleh karena itu pemerintah melalui Puskesmas didorong membuat program yang bertujuan untuk mensejahterakan para lanjut usia yaitu Posyandu Lansia.
Posyandu Lansia di Puskesmas Mojosari hadir bukan hanya untuk penyuluhan dan pencegahan penyakit para lanjut usia, akan tetapi dirancang untuk membantu memacu para lansia beraktivitas dan mengembangkan potensi diri. Yaitu membuat inovasi Gerakan Lansia Berdaya Guna (Gerabag).
Kepala Puskesmas Mojosari Phoparina Belinda mengatakan, inovasi Gerabag ini terdapat pemberdayaan lansia berupa pelatihan membuat keterampilan. Tujuannya, untuk meningkatkan kecerdasan para lansia di wilayah Puskesmas Mojosari serta dapat menghasilkan karya-karya menarik.
“Lansia itu kalau kumpul-kumpul itu senang. Mereka dilatih membuat tutup gelas dan tas dari monte. Selain itu juga ada membuat minuman jamu. Mereka dilatih oleh temannya yang bisa membuat keterampilan yang ada di kelompoknya,” ungkapnya.
Belinda menyebut, tujuan dilakukan pelatihan ini agar dapat meningkatkan capaian kunjungan Posyandu Lansia. Sebab, sebelum inovasi Gerabag dibuat, pada tahun 2017 capai kunjungan Posyandu Lansia tidak mencapai target kunjungan. Semula Puskesmas Mojosari menargetkan kunjungan 3024 orang di seluruh Posyandu Lansia, namun hanya mampu 1962 orang saja.
Sehingga dilakukan pertemuan lintas program dan lintas sektor untuk membentuk inovasi yang berbasis masyarakat. “Pelatihan ini bisa membuat para lansia ini tertarik. Mereka kalau kumpul-kumpul senangkan. Jadi mereka ada kegiatan,” jelasnya.
Dari Posyandu Lansia sendiri melibatkan bidan desa, kader kesehatan, kader PKK, dan dokter dari Puskesmas. Mereka memberikan beberapa pelayanan yakni pelayanan pemeriksaan kesehatan kondisi mental, pemeriksaan gizi, mengukur tekanan darah, asam urat, dan gula darah.
Selain diberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan para lansia juga diajak untuk berolahraga ringan seperti senam lansia.
“Penyakit rata-rata hipertensi. Apabila saat pemeriksaan ditemukan penyakit maka akan dirujuk ke Puskesmas. Yang dilibatkan posyandu lansia, bidan desa, kader kesehatan, kader PKK, dokter dari Puskesmas.
Selain Puskesmas, kader kesehatan juga memiliki peran yang sangat besar yaitu memataubkesehatan lansia secara individu. Kader kesehatan berperan untuk mengadakan penyuluhan kepada para lansia karena biasanya para lansia ini memiliki masalah kesulitan untuk keluar rumah maka dari itu kader yang mengunjungi secara langsung.