Trowulan – Puskesmas Tawangsari, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, berupaya meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pasien hipertensi lewat inovasi Gerakan Si Ningsi.
Si Ningsih merupakan akronim dari Skrinning Hipertensi. Inovasi yang baru digagas tahun 2023 ini dilatarbelakangi tidak tercapaian target cakupan pada tahun 2022.
Pemegang Program PTM Puskesmas Tawangsari, Lucky Dia Ayu Ningrum mengungkapkan, ditahun 2022 pihaknya menargetkan 8.988 capaian skrinning hipertensi. Namun, hanya mampu menskrinning 4.149 orang. Jika diprosentasekan hanya 42 persen dari target.
Oleh karena itu, Puskesmas Tawangsari membuat inovasi Gerakan Si Ningsi dengan harapan mampu melampui target skrinning.
“Skrinning tahun ini kita menyasar Posbindu Institusi. Seperti ke para guru di sekolah. Sedangkan kalau siswa kita menyasar anak diatas 15 tahun,” katanya kepada kabarmojokerto.id, Kamis (18/5/2023).
Sejauh ini, data bulan Junuari-April 2023 capaian skrinning hipertensi Puskesmas Tawangsari mencapai sekitar 8000 orang. Sedangkan 828 dai 8000 orang itu telah dinyatakan mengidap hipertensi.
“Target capaian skrinning tahun 2023 yaitu 10.064. Artinya saat ini kurang 20 persen,” jelas Lucky.
Ia memaparkan, tahun 2022 indikator belum tercapai karena kesedaran masyarakat memeriksakan kondiri kesehatannya kurang. Padahal dalam praktiknya, tenaga kesehatan Puskesmas Tawangsari dengan kader telah melalukan berbagai upaya memfasilitasi pemeriksaan kesehatan. Seperti, mengunjungi rumah penderita berdasarkan laporan para kader dan rutin menggelar Posyandu.
Ia menilai, peran serta masyarakat memberikan informasi terkait keluarga atau tetangganya yang mengalami hipertensi merupakan kunci penting.
“Setiap kali kita ke Posyandu pasti kita berikan penyuluhan tentang hipertensi. Tapi ya masih ada orang itu kalau tidak muncul keluhan tidak periksa. Jadi mereka baru periksa kalau sudah ada keluhan,” pungkas Lucky.
