BerandaWisataAgrowisata Petik Jambu Kristal Taiwan di Mojokerto, Cicip Buah Gratis!

Agrowisata Petik Jambu Kristal Taiwan di Mojokerto, Cicip Buah Gratis!

Dlanggu – Agrowisata petik jambu kristal Taiwan kini bisa ditemui di Mojokerto. Pengunjung bisa langsung memetik jambu sendiri sekaligus belajar budidaya tentang budidayanya.

Kebun jambu tersebut milik Takhiyat (60) warga Dusun Gede, Desa Kedunggede, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto itu. Ia memanfaatkan lahan seluas 1700 meter persegi disamping rumahnya untuk budidaya jambu kristal Taiwan.

Takhiyat mengatakan, pengujung diperkenankan mencicipi di tempat secara gratis. Jika ingin dibawa pulang, pengujung bisa membeli jambu kristal segar dari pohonnya.

“Kalau mau langsung ke sini boleh. Biasanya orang sekitar memetik dan buat rujak di sini. Kalau makan disini saya beri gratis,” katanya.

Ia menyampaikan, dalam seharinya pengunjung tidak menentu, karena susungguhnya ia tidak berniat membuka untuk wisata. Bahkan, selama ini tidak pernah menggunakan strategi promosi, hanya mengandalkan dari mulut ke mulut. Meski demikian, ia  tidak menolak siapapun yang mau datang.

“Setiap hari tidak selalu ada, cuma kadang-kadang ada. Terkadang juga ada yang  ramai-ramai rombongan bawa mobil,” kata Pak Yat, sapaan akrabnya.

Dalam satu kebun, Pak Yat memiliki 120 pohon jambu kristal yang ditanam sejak tahun 2012, baik pohon jambu catok maupun stek. Menurutnya, buah jambu dari pohon yang dicatok paling banyak diminati.

Satu pohon dapat menghasilkan jambu dengan berat sekitar 20 kilogram. Satu biji beratnya bisa 5 sampai 7 kilogram. “Kalau satu kebun bisa 1,3 ton,” tandasnya.

Adapun harga 1 kg jambu kristal Taiwan dipatok Rp 13 ribu. Selain itu, Pak Yat juga menawarkan bibit jambu kristal Taiwan yang dijual seharga Rp 25 ribu.

“Yang diminati bibit cangkok karena asli dari pohon indukan yang dari Taiwan. Bibit yang saya jual kondisinya sudah sehat, dari pohon ditanam di polibag 20 hari sudah bisa dijual,” ujarnya.

Soal rasa tidak perlu khawatir, Pak Yat menjamin jambu kristal Taiwan miliknya tidak sama dengan jambu kristal lokal.

“Jambu ini mempunyai daging yang tebal dengan isinya sedikit. Selain itu, daging buahnya terasa manis sehingga menjadi primadona masyarakat,” terangnya.

Ia mengaku, respon yang diterima selama ini pun terbilang positif dan banyak pengunjung yang mengaku terbantu akan edukasi yang diberikan. Tak sedikit juga, pengunjung datang hanya untuk berkonsultasi mengenai budidaya jambu kristal.

“Kadang ada yang konsultasi sama beli bibit. Karena bibit disini asli dari Taiwan. Saya punya induknya,” ungkap Pak Yat.

Untuk dapat mengunjungi agrowisata jambu kristal Taiwan, pengujung dapat datang pada jam berapapun. Nantinya, akan disambut langsung oleh Pak Yat sendiri. Menemukan lokasinya cukup mudah, karena sudah terdaftar di Google Maps dengan nama Wisata Jambu Kristal Pak Yat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Kabar Popular