Pacet – Bupati Ikfina Fahmawati menyambangi destinasi wisata pasar Kramat di Dusun Wonokerto, Desa Warunggunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Pasar yang diprakarsai masyarakat Dusun Wonokerto ini berkonsep tradisional dengan memanfaatkan lahan bambu kosong. Masuk di dalamnya bakal diajak kembali ke masa lampau, era peradaban yang dulu tidak pernah kita rasakan. Disana, para penjual menggunakan pakaian adat jawa lurik seperti zaman-zaman Majapahit. Ditambah, transaksi uang rupiah tak berlaku, melainkan menggunakan koin bambu.
Masyarakat sekitar menyebutnya Pasar Keramat, dimana Dusun Wonokerto sendiri memiliki julukan terkenal, yakni Keramajetak.
Pasar Kramat tidak seperti pada pasar pada umumny. Tempatnya berada dibawah pohon bambu yang rindang. Para pedagangnya menggunakan meja dari bambu. Hal ini semakin menguatkan kesan kesederhanaan dan alami.
Apalagi, aara pedagang menyuguhkan jajanan tradisional dan berbagai pernak-pernik unik terbuat dari bambu. Tak heran, jika berada di Pasar Keramat seakan bernostalgia layaknya berada di zaman Majapahit.
Namun, pasar ini tidak buka tidak buka setiap hari. Pasar Keramat hanya buka setiap pagi hari Minggu wage dan Kliwon.
Ikfina Fahmawati terpukau mlihat suasana pasar yang berbeda. Ia pun berharap Pasar Keramat bisa menjadi icon ekonomi dan ekologi di Kabupaten Mojokerto.
“Pasar ini lain dari pada yang lain. Pasar ini sudah memberikan banyak inspirasi kepada kita semua. Ini bagian dari pengembangan potensi desa, karena kita sekarang didorong untuk mandiri secara fiskal,” katanya, Minggu (19/2/2933).
Ia juga mengapresiasi kebijakan masyarakat untuk tidak menggunakan kemasan makanan berupa plastik. Tentunya ini turut mengkampanyekan gaya hidup ramah lingkungan.
“Selain makanannya tradisional, pemilihan kemasan makanan yang tidak dari plastik ini juga sangat bagus, sehingga sampah kita bisa dikurangi,” tuturnya.
Kedepannya, lanjut Ikfina, Pasar Keramat dapat menjadi salah satu jujugan destinasi wisata yang komplit. Masyarakat tidak hanya berkunjung untuk berbelanja, namun juga bisa melakukan aktifitas edukasi di Pasar Keramat ini.
“Pasar Keramat ini akan menjadi pioner, dimana tidak hanya perdagangan, tapi ada edukasi, ada seni budaya juga yang disajikan di sini. Entah itu edukasi pengelolaan sampah atau edukasi terkait manfaat tanaman bambu ini untuk kehidupan manusia setiap harinya,” harapnya.
Melihat situasi di Pasar Keramat hari ini, dengan ratusan pengunjung yang tidak hanya masyarakat lokal saja, Ikfina mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto untuk terus mendukung perkembangan Pasar Keramat ini.
“Kami mohon dukungannya, Pasar Keramat ini akan bisa terus beroperasi dengan kehadiran semua pengunjung ke sini. Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto pun juga akan terus berupaya mendukung pengembangan Pasar Keramat ini, sehingga icon Kabupaten Mojokerto bisa terus bertambah dan bervarian,” pungkasnya.