Mojokerto – Mojokerto memiliki potensi wisata desa yang luar biasa. Terdapat banyak desa wisata di Kabupaten Mojokerto yang bisa dikunjungi saat berlibur.
Beberapa desa wisata dengan pemandangan khas alam nan menyejukkan juga bisa menjadi opsi sobat karmo untuk berwisata di Mojokerto, dan sejenak untuk menyegarkan pikiran dari beban kerja yang berat.
Tentunya soal kocek tidak akan menguras kantong, karena objek ini merupakan objek wisata desa yang tentunya juga low bugdet.
Desa Wisata Kembang Belor
Kawasan wisata Kembang Belor berada di Kecamatan Pacet, lokasi kian sejuk karena dikelilingi oleh hutan pinus yang memanjakan mata. Selain itu, pengunjung dapat melihat keindahan tanaman berbunga dan bebatuan besar.
Wisata ini sangat cocok bagi para pemburu spot foto karena keindahan Bernah De Vallei. Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan alam. Di teras ada 3 kolam renang.
Kolam ini memiliki berbagai tingkat kedalaman mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Jam Operasional objek wisata ini pukul 08.00-16.00 WIB, berlokasi di Jl. Raya Tirtowening, Paras, Kembangbelor, Kec. Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
Desa Wisata Penanggungan
Penanggungan merupakan sebuah desa di wilayah Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Wisata desa ini menawarkan pemandangan alam yang khas. Kesejukan juga menjadi tawaran lain bagi pengungjung.
Dari desa ini juga akan melihat gunung, hamparan sawah, dan tanaman sayur masyarakat. Ini menjadi desa wisata yang dinobatkan oleh Dinas Pariwisata setempat.
Dari sisi desa ini, dapat melihat pemandangan Gunung Penanggungan dan Gunung Welirang menambah keindahan alam desa yang masih asri.
Pesona Desa Penanggungan juga kian menarik kala pengungjung dapat menemukan air terjun di antara bebatuan besar. Warga menamakannya Coban Watu Gilang. Air terjun ini diharapkan jadi destinasi wisata unggulan Desa Penanggungan.
Tak hanya keindahan alamnya, kehidupan dan tradisi para petani juga menjadi daya pikat Desa Penanggungan. Para petani di sana masih menggarap sawah dengan alat tradisional, yakni cangkul dan kerbau atau sapi.
Desa Wisata Gumeng
Desa Gumeng merupakan salah satu desa di Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Desa ini berada di lereng pegunungan Anjasmoro yang dikenal memiliki medan berbukit-bukit.
Karena letaknya yang berada di ujung Kecamatan Gondang, desa seluas sekitar 73.148 hektare ini dinilai sangat terpencil. Untuk berjalan ke sana, kita harus membelah hutan.
Mayoritas warga desanya berprofesi sebagai petani dan buruh tani yang sangat bergantung akan kondisi alam dan hasil bumi. Untuk mengangkut komoditi hasil pertanian warga yakni pisang, ketela, singkong, jagung, padi, bote, dan kacang-kacangan dibutuhkan akses jalan yang mumpuni.
Untuk masuk ke Gumeng, dibutuhkan waktu sekitar 20 menit dari jalan raya Gondang-Pacet. Dari jalan raya kita harus masuk sejauh sekitar 7 km.
Dengan potensi alam dalam sektor perkebunan, warga Desa Gumeng memanfaatkan hasil kebun mereka menjadi makanan khas, yaitu kripik pisang gumeng (Kemeng) dan kripik bote.
Kondisi desa yang khas inilah menjadi daya tarik sendiri bagi pengungjung, selain melihat pemangdangan alam juga dapat membeli makanan khas masyarakat desa Gumeng.
Desa Wisata Claket
Desa Wisata Claket berada di Kecamatan Pacet, berjarak sekitar 35 Km dari Kabupaten Mojokerto.
Daya tarik utama yang ada di Desa Claket adalah wisata alam dan kehidupan masyarakat dengan tradisi dan budaya tradisional dengan di dukung oleh alam yang masih asri yaitu daerah pegunungan dengan suhu 22 c di ketinggian 950 m dari permukaan air laut.
Desa Claket juga berbatasan langsung dengan hutan lindung maka banyak potensi alam yang ada di sekitar Desa yang dapat di nikmati oleh wisatawan seperti pemandangan alam dengan hutan yang asri, air terjun, gua-gua peninggalan jaman dulu, pendakian ke gunung ( welirang ), dan juga makam-makam kuno.
Daerah pegunungan banyak berdiri Villa, Penginapan, HomeStay, Wisata Edukasi ( pertanian, peternakan, Home Industri ) sarana Camping Ground, Outbond.
Kesenian yang ada didesa Claket diantaranya Seni Bantengan, Hadrah, Terbang jidor, dan tradisi adat didesa yang masih dijalani hingga saat ini diantaranya, Ruwatan Desa, wiwitan, dan masih banyak tradisi masyarakat yang lain.
Itu merupakan empat desa wisata yang dapat menjadi pilihan sobat karmo untuk menjadi tempat berlibur. Untuk lokasinya bisa memastikan melalui Google Maps agar tidak tersesat atau salah memilih akses.
