Kota Mojokerto – Kota Mojokerto menyimpan beberapa destinasi wisata yang patut disinggahi, terdapat beberapa lokasi wisata yang bisa dikatakan bertarif low bugdet.
Letaknya yang berada di jantung kota, memudahkan pengunjung dari segi jarak tempuh.
Khususnya bagi pejalan yang melintasi Mojokerto Raya, bisa mampir ke beberapa destinasi ini untuk istirahat sejanak.
Taman Benteng Pancasila
Taman Benteng Pancasila didesain untuk memenuhi kebutuhan hiburan warga. Termasuk wisatawan yang membutuhkan ruang terbuka hijau sekedar melepas capek dari rutinitas pekerjaan maupun kegiatan sehari-hari.
Keberadaan taman ini juga mendatangkan pekerjaan bagi pedagang makanan ringan dan penjaja camilan khas Mojokerto.

Taman Benpas ini menyediakan beberapa fasilitas, agar pengunjung dapat menikmati taman ini dengan tenang dan aman. Diantaranya, terlihat fasilitas untuk anak-anak yaitu, mobil battry, odong-odong, kereta kelinci, bermain lampu, menaiki kuda keliling dan masih banyak lagi.
Aloon-aloon Kota Mojokerto
Aloon-aloon Kota Mojokerto yang terletak di pusat kota, bagi warga Kota Mojokerto dan sekitamya merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai sarana bersantai bagi keluarga di akhir pekan.
Pada pagi hari, banyak siswa-siswi memanfaatkan tempat ini untuk melakukan kegiatan olahraga ataupun sebagai tempat sarana bermain.

Kala sore menjelang, warga sekitar, terutama para remaja. Dan ketika senja tiba, beberapa PKL mengais rejeki dengan menjajakan aneka dagangannya hingga tengah malam.
Masjid Agung Al-Fattah
Masjid Agung Al-Fattah adalah masjid tertua di Kota Mojokerto, masjid yang dibangun pada masa kolonial Belanda tepatnya tahun 1877 Masehi ini telah berumur 143 tahun.
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Kromodjojo Adinegoro III atau Raden Ersadan. Ia ditunjuk oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menjadi regent (Bupati era penjajahan Belanda) Mojokerto pertama yang memerintah tahun 1866-1894.
Kemudian masjid ini dipugar dan pemugaran baru selesai awal tahun 2020 lalu dengan memadukan budaya Islam Timur Tengah dan Majapahit. Kebudayaan Majapahit di bagian dalam masjid masih dipertahankan sampai saat ini yaitu berupa ukiran pada 4 tiang penyangga bangunan.

Pada masing-masing soko gurudari kayu jati ini terdapat ukiran cerita pewayangan.
Dengan kemegahanya saat ini, masjid yang berdiri di depan alun-alun Kota Mojokerto tepatnya di kelurahan kauman, kecamatan prajurit kulon tersebut mampu menampung 5.500 jemaah.
Tiga rekomendasi lokasi ini, bisa dikatakan terbuka dan hanya kena tiket parkir saja untuk beanya. Sedangkan untuk akurasi lokasi, bisa langsung menemukannya melalui Google Maps.